SLIDE3

Hercules Design
@billykulpa Please contact us via info@hercules-design.com

06 May 2014

My Astra1st Experience Part 1

Semua dimulai ketika gw melihat pengumuman kalau ada beasiswa yang namanya di Astra1st di Instagram, ketika itu, pikir gue adalah "Wah beasiswa apaan lagi nih, masukin list ah". Yap bener banget, gw udah punya list beasiswa yang ingin gue ikutin. Diantaranya adalah Beasiswa Karya Salemba Empat, PPA, Dataprint, XL Future Leader (XLFL), Djarum dan lainnya. Akhirnya gue memutuskan mendaftar SEMUANYA. Yak semuanya, bener!!


Kenapa gue mendaftar semuanya? ya gak lain untuk menambah probabilitas gue keterima disalah satunya. Sebenernya target gue itu adalah KSE, PPA dan XLFL yang mana jauh lebih masuk akal bagi gue untuk dapat beasiswa itu, kenapa? itu karena jumlah yang keterima lebih banyak, untuk PPA sendiri itu kemungkinan lolos dari jurusan gue adalah 99% (yang mana gue emang lolos beasiswa ini, tapi gak akan gue bahas karena ini tipe beasiswa yang dalam bentuk dana saja dan cukup seleksi berkas saja). Untuk beasiswa KSE, ini agak sedih, tapi intinya gue enggak lolos di tahap seleksi berkas. Gue pikir ini karena ada data gue yang belum gue isi yaitu adalah buku tabungan, karena ketika itu gue memang belum punya buku tabungan, gue masih pakai punya ortu karena saking malasnya buat kartu ATM hahaha. Nah, untuk XLFL, gue sebenernya lolos ditahap awal yaitu tes psikotest/inggris gitu, tapi ketika tahapan fgd/interview, gue tidak hadir karena  gue sudah keterima beasiswa lain yaitu adalah ..

Astra1st..

WOWWW,, mantap banget gak sih? wooiyaa gue pun tidak menyangka sama sekali bakalan dapat beasiswa ini.. Gue akan bercerita disini tahapan dari beasiswa ini, pertama adalah seleksi berkas, ini mudah banget, gue cuman disuruh ngisi form aja,, terus beberapa hari kemudian kita dikirimkan E-mail bahwa kita itu lolos seleksi berkas onlinenya..

Gue disitu masih biasa aja sama beasiswa ini, karena gue tau beasiswa ini sebenarnya ditujukan untuk mahasiswa tahun keempat, yang mana ketika itu gue itu mahasiswa tahun ke tiga. Jadi, ya gue masih biasa aja, kalau ditolak yaudah gitu ya, hahahaha..

Di E-mail tersebut juga, terdapat form yang mengharuskan kita untuk memilih kota untuk interview, ada beberapa pilihan kota, ada Yogyakarta, Malang, Jakarta, dan lainnya. Tapi tidak ada pilihan Semarang. Sedih deh. Oke okee,, singkat cerita, gue pun mengetahui ada teman sejurusan gue yang lolos seleksi berkas juga, namanya adalah Jordy (Hi jordy!! if you read this,  just want to say thank you so much for your help haha), jadi jordy sama gue, kita kontak-kontakan dan kita akhirnya memutuskan untuk berangkat bareng ke tempat tes psikotest yang mana berada di Kota Yogyakarta. Dekat sih, tapi tetap saja ya, malas banget kalau harus kesana.. akhirnya setelah berdiskusi, gue pun akhirnya nebeng sama jordy, pakai motornya jordy, hehehehehehehhehee..

Oke, singkat cerita..hari H pun datang, ketika itu gue masih ada responsi di salah satu praktikum mata kuliah, yaitu mata kuliah Pemrograman Berbasis Objek (PBO), setelah nego sama asisten praktikumnya, permintaan gue untuk tetap ikut responsi dengan melakukannya secara remote ataupun dihari yang lain pun ditolak sama aspraknya, sedih banget haha. Tapi gak papa, gue harusnya bisa balas nilainya di UTS/UAS untuk dapat nilai A.

Dengan perasaan was was karena tidak mengikuti responsi, gue pun dihadapkan dengan tes psikotes, disitu gue sama jordy masuk keruangan test bareng-bareng, dan gue inget banget gue itu mejanya dipojok. Kemudian diruangan tes gue malah ketemu dengan temen gue dari Teknik Komputer bernama muslim yang taunya dia juga ikut tesnya, ya kita sempat say hi sekejap dan kemudian langsung fokus mendengarkan pengawas memberikan instruksi. Oh iya, terdapat beberapa syarat yang harus kita bawa ketika kita melakukan test, yaitu adalah CV dan juga Alat tulis. Pastikan kalian bawa itu ya!

Waktu tes pun dimulai,
Soal-soal testnya gue bisa bilang mirip dengan soal-soal test TPA pada SBMPTN, namun agak lebih sulit ya.. apalagi soal matematikanya, mana gue sendiri tidak persiapan apapun,haha.. 
kira kira inilah yang ada di dalam otak gue,,

"wah soal apaan ini,,"
"ya ampun,, kok susah sih"
"ini gue kok ngerjain dikit banget sih,,"
"temen-temen yang lain gimana ya??, temen temen yang lain ngerjainnya gimana ya"
"Kok yang lain pada serius banget gitu ya, hmmm.."

Dan gue pun menggunakan trik gue, gue tetap mengisi seluruh soal, untuk soal yang gue belum sempat jawab, gue jawab dengan isian C, ahahahah ilmu apa ini saya pun tak tau..

Setelah itu, kita dipersilahkan untuk keluar ruangan, untuk menunggu hasil dari test kita, setelah itu, kita pun keluar, kemudian, gue pun catch up sama temen gue yang dari teknik komputer, sembari menunggu hasil dari hasil psikotest itu..Kemudian, salah satu mentor Astra1st pun keluar dengan selembar kertas pengumuman dan Jordy pun berinisiatif mendatangi kerumunan dari para peserta tes yang pada melihat papan pengumuman tersebut. Singkat cerita, alhamdulillah, gue lolos dari tahap psikotest dan diharuskan mengikuti tahapan FGD, ketika itu yang paling gue bingungin adalah bagaimana cara gue pulang, karena gue pikir gue gak akan memaksa Jordy untuk menunggu gue sampai akhir tes FGD.

Well,, yang gue lakukan kemudian adalah, dengan bakat sksd dan juga muka penuh harapan, gue pun mencari anak undip yang juga lolos sehingga gue bisa nebeng sama dia.. ketemulah gue sama seseorang.. dan fix gue bisa pulang nebeng yaaasss..

Oke,, setelah gue lolos psikotes, gue diharuskan untuk mengikuti sesi FGD (Focus Group Discussion), dan ini adalah PERTAMA KALINYA gue dihadapkan sama seleksi seperti ini, dan jujur gue pun tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti seleksi ini,,jujur gue gak pernah ikut FGD, selama gue ikut kegiatan organisasi, tahapan yang gue lakukan hanya interview saja, tidak pernah FGD..

Pada dasarnya, pada FGD, gue dan 7 orang peserta, salah satunya adalah Grace Tekkim 17 yang mana ternyata kita akan ketemu di kepanitiaan kita hehehehe,,ketika itu saya tidak kenal dengan Grace, tapi malah ketemu lagi di acara kepanitiaan.. anyway, back to FGD, di FGD ini, kita dipaparkan suatu masalah yang terdapat di perusahaan dan kita di suruh untuk menyelesaikan masalah ini. Tahap pertama adalah kita duduk (of course), dan kita akan dibimbing oleh mentor Astra1st untuk berkenalan diri, setelah berkenalan, pastikan juga kita menghafal nama teman kita (ini penting agar lebih sopan karena kita terbukti memperhatikan orang lain saat berbicara). Kita disajikan semacam kertas dan juga sebuah paper case yang berisi problem dan kumpulan solusi dari problem tersebut. Kita diminta untuk mengurutkan solusi terbaik dari permasalahan tersebut. Nah, kita diberi waktu 10 menit untuk menganalisis dan membuat argumen. (Thanks to Undip Debating Forum, gue bisa bisa dikit lah bikin argumen dan juga bikin orang percaya seakan-akan gue paling bener dengan logika dan critical thinking). Nah, disini gue tulis aja sesuai kemampuan gue ama analisis gue,, Setelah gue tulis, masing-masing peserta disuruh untuk mengutarakan pendapat mereka dan uraian jawaban mereka, gue voluteer untuk menjadi peserta yang kedua yang mengutarakan pendapat. 

Setelah gue mengutarakan pendapat dengan semampu gue dan juga selogis yang gue bisa, gue mendengarkan dan menganalisis jawaban peserta lainnya untuk mempersiapkan rebuttal atau bantahan (Thanks to UDF again, gue jadi tau cara ngebantah argumen wkwk).  Nah, setelah semua orang mengutarakan pendapatnya, kita diberikan waktu 10 menit untuk melakukan diskusi dan memutuskan jawaban kelompok kita. Disini, gue sendiri berusaha menjadi proaktif, dan mencoba mendengar kesemuanya berbicara terlebih dahulu, dan mencoba menganalisis jalannya diskusi. Tujuan gue adalah, sesuai mentor katakan, gue ingin supaya kita MAMPU MENGHASILKAN JAWABAN DAN KEPUTUSAN.  Kenapa? karena gue pernah baca blog terkait FGD Astra1st, dan ia berkata bahwa pastikan kelompok FGD kita menghasilkan jawaban, karena kalau tidak, maka berdasarkan pengalaman, semua peserta di kelompok tersebut tidak akan lolos ke tahap selanjutnya.

Memang, ketika kita diskusi, terjadi perbedaan pendapat antara dua kubu. Namun, ketika itu, entah pada saat itu kerasukan apaan, ajaibnya terdapat satu poin bagi gue, karena semua mayoritas peserta banyak yang mendukung gue pada satu poin atau argumen yang gue katakan. Gue pun bingung kenapa gue bisa kepikiran gue ngomong itu. Well, ketika itu gue sebegitu yakin ama argumen gue haha, dan mungkin raut wajah gue terlihat bahwa gue sangat benar (dan kalau dipikir-pikir sih ini belum tentu benar yaa)..

Setelah FGD, ada pertanyaan off-record dari kakak mentor, yaitu adalah "Kamu tau dari mana Astra1st ini, dan kenapa mau ikutan?"
Gue sih jawab karena gue pengen ngikutin salah satu role model gue yang juga dapat beasiswa ini. Intinya itu sih, dan gue tau dari dia.


Setelah FGD, gue pun mendapatkan ........... 

(Bersambung ke Part 2 ya guys)

Comments

2 komentar:

  1. dari nyari contoh vidio skripsi, nyasar ke channel orang, nemu facebook, nemu link kok malah makin nyasar ke sini

    BalasHapus